Belajar Anatomi Copywriting Supaya Jago Buat Iklan! |
Apa itu copywriting? Copywriting adalah seni dalam menulis iklan. Nah, namanya juga iklan, pasti memiliki sisi persuasifnya. Kalau tidak persuasif, bagaimana mau memenangkan hati audiens?
Menulis copywriting bisa dibilang gampang-gampang sulit. Gampang kalau sudah tahu, sulit jika tidak mau belajar. Dan, bagian yang wajib dipelajari adalah anatomi copywriting itu sendiri. Loh, kok seperti belajar ilmu kedoteran saja ada anatominya?
Baca Juga:
Sekilas keduanya memiliki kemiripan. Tubuh manusia secara anatomi bisa dibagi menjadi tiga bagian besar, yaitu bagian kepala, badan, dan kaki.
Anatomi copywriting turut dibagi tiga bagian. Ada yang namanya, headline, body copy, dan call to action. Agar bisa memahaminya dengan baik, silahkan membaca penjelasan dan contoh anatomi copywriting berikut ini!
1. Anatomi Headline di Copywriting
Jika diibaratkan, headline itu bagian kepala. Headline copywriting akan menjadi face yang pertama dilihat. Sebab, letak dan porsinya memang paling ditonjolkan dalam iklan.
Headline merupakan judul pada sebuah tulisan. Pada iklan, headline biasanya ditulis dengan ukuran besar sehingga mudah dikenali.
Contoh headline dalam iklan:
"Diskon Gila-gilaan!"
"Promo Sadis Akhir Bulan!"
"Dicari Talent Berbakat!"
Tujuan dari headline copywriting adalah menarik perhatian. Memikat audiens sejak pertama kali melihatnya. Jika audiens sedang scrolling media sosial, maka harus membuat audiens langsung berkata,
"Produk apa ini?"
Atau, jika audiens sedang diperjalanan, "Menarik. Jadi ingin mampir ....".
Anatomi Headline di Copywriting |
2. Anatomi Body Copy di Copywiriting
Bagian ini mirip badan manusia. Isinya padat. Dan, juga menentukan keberhasilan dari sebuah copywriting dalam iklan.
Bayangkan, ketika audiens sudah tertarik dengan headline iklannya, tetapi kemudian kurang mendapatkan infomasi. Apa jadinya?
Tentu, percuma saja. Lalu, apa saja yang perlu dimasukkan dalam body copy di copywriting?
Memuat informasi yang mendukung headline. Menampilkan fitur, manfaat, dan USP produk. Tidak ada takaran pasti body copy copywriting yang ideal dalam sebuah iklan.
Body copy boleh saja dikemas sekreatif munkgin. Bisa dengan penjelasan panjang atau pendek, bahkan satu baris pun juga. Namun, semuanya tetap perlu memperhitungkan kebutuhan, tujuan, situasi, dan kondisi.
Misalnya,
Kebutuhannya: menyampaikan manfaat
Tujuannya: membuat orang menyadari akan manfaat itu
Situasi: situasi dari tempat pemasangan iklannya di pingir jalan yang ramai
Kondisi: Kondisi audiensnya sedang melakukan perjalan
Berdasarkan kasus di atas, body copy yang dimuat harus ringkas, padat, dan jelas. Audiens tidak punya waktu untuk membaca informasi iklan di perjalanan.
Contohnya:
Headline, "PeduliKulit Bikin Kulit Makin Cantik".
Body copy, "Diekstrak dari Beras Jepang Terbaik".
Anatomi Body Copy di Copywiriting |
3. Anatomi Call to Action (CTA) di Copywriting
CTA mirip bagian kaki pada manusia. Nah, CTA harus dibuat seolah-olah bisa mengajak audiens membeli produk atau jasa yang ditawarkan.
CTA Coprywriting juga bisa berbentuk perintah. Tergantung kebutuhan dan tujuan yang diinginkan. Berikut beberapa jenis CTA copywriting yang sering digunakan.
Pertama, perintahnya ringkas dan sederhana.
"Coba sekarang!"
"Beli sekarang!"
Kedua, memiliki unik dan kreatif.
"Gratis untuk 10 Orang Pertama!"
Ketiga, menawarkan bantuan.
"Hubungi kami, saat kamu mengalami masalah komunikasi!"
Keempat, menggunakan penawaran terbatas.
"Produk Ekslusif hanya Hari Ini!"
"Promo Setiap Sabtu 10%."
Anatomi Call to Action (CTA) di Copywriting |
Iklan yang efektif pasti melibatkan ketiga anatomi copywriting. Hanya saja, porsi masing-masing bagiannya pada setiap iklan berbeda. Nah, dengan menarapkan anatomi copywriting, iklan yang dibuat akan bisa lebih maksimal.
Ada cara agar semakin mahir dalam menyusun iklan sesuai anatomi copywriting yang efektif dan menarik. Salah satunya, dengan mempelajari iklan yang sudah tayang dan menjadikannya sebagai bank ide.