Setiap orang mempunyai gaya belajar yang unik. Keunikan itu rasanya semacam berkah yang tidak akan pernah tertukar. Terutama saat kita telah dewasa, gaya belajar yang dimiliki relatif lebih matang daripada para gaya belajar siswa di sekolah.
Ada empat faktor utama penyebabnya. Pertama, adanya konsep diri. Kedua, pengalaman. Ketiga, kesiapan. Dan keempat, orientasi belajar yang dimiliki. Keempatnya, membuat gaya belajar orang dewasa menjadi khas satu dengan yang lainnya.
Kalau begitu, bisakah kita mengenali semua gaya belajar orang dewasa? Sebetulnya, kita tidak akan bisa mengetahui semuanya. Namun, kita tetap bisa mengetahui dua garis besar gaya belajar orang dewasa melihat dari karakteristiknya.
Karakteristik Umum Gaya Belajar Orang Dewasa
Karakteristik umum dari gaya pembelajaran orang dewasa memang cenderung bersifat umum dan prinsipil. Prinsip belajar yang tidak disadari orang dewasa, tetapi sebagian besar orang dewasa tertaut pada prinsip belajar yang sama. Apa saja itu?
Banyak teori yang menjelaskan prinsip belajar orang dewasa. Salah satunya, lima prinsip yang dipaparkan Winarti (2018). Pertama, belajar sesuai kebutuhannya. Banyak hal yang bisa mempengaruhi, diantaranya pendekatan belajar orang lebih mengarah untuk menyelesaikan masalah hidupnya dan waktu yang dimiliki sudah habis dengan bekerja.
Kedua, perlu pembelajaran yang berhubungan langsung dengan dunia nyata. Orang dewasa tidak mau lagi belajar hanya sebatas teori. Biarpun iya, aksi nyata juga sangat diperlukan sebagai bentuk mengaktualisasikan diri.
Ketiga, belajar berdasarkan pengalamannya. Nah, karena masa hidup orang dewasa lebih lama dari anak-anak, pengalaman akan dianggap sangat berarti. Bukan hanya sebagai bahan evaluasi, bahkan juga bagian dari pencapaian penting.
Keempat, memiliki kendali diri saat belajar. Orang dewasa dianggap sudah mengenal dirinya sendiri dan tidak bisa lagi dipaksa saat belajar. Orang dewasa merasa tahu apa, kapan, mengapa, dan bagaimana harus memenuhi kebutuhan belajarnya.
Kelima, memiliki perbedaan proses belajar. Orang dewasa merasa harus dihargai. Segala kemampuan dalam belajar telah dianggap sebagai bagian dari keunikan yang dimiliki sehingga tidak bisa dipaksakan agar seragam dengan orang lain.
Karakteristik Individual Gaya Belajar Orang Dewasa
Karakterisktik gaya pembelajaran secara individual, mengacu pada cara belajar yang lebih khas secara individu. Namun, bukan berarti akan secara paten menjawab semua tipe belajar setiap orang juga, ya. Setidaknya, ada empat tipe yang bisa diketahui, yaitu tipe aktif, tipe penimbang, tipe penyeluruh, dan tipe selektif.
Gaya belajar orang dewasa tipe aktif, pemelajar tipe ini biasanya cenderung ingin aktif. Motif dasarnya untuk aktif mencari pengalaman baru, dan caranya yang paling menonjol adalah dengan aktif melibatkan dirinya.
Biasanya, kalau sedang pembelajaran, tipe aktif ini yang sering tiba-tiba mengacungkan tangan, tanpa ragu maju menjadi partisipan, dan merasa dengan begitulah dirinya bisa memahami pembelajaran dengan baik. Kekurangannya, tipe biasanya kurang matang dalam membuat perhitungan.
"Gas!!! Hitung-hitung mencari pengalaman."
Gaya belajar orang dewasa tipe penimbang, pemelajar ini biasanya sangat pasif. Motif belajarnya lebih tergerak untuk belajar secara hati-hati, memilih tidak gegabah, daripada menyesal di belakang hari. Akhirnya, sikap yang muncul juga pasif, tertutup, dan konservatif.
"Hadeh .... Harus serba hati-hati, sekarang lagi musim orang sesat."
Nah, kalau apa yang dipelajari dirasa aman, sungguh bermanfaat, dan minim resiko, baru tipe penimbang ini biasanya akan tergerak untuk belajar. Kelebihannya, tipe ini biasanya matang saat membuat keputusan karena cenderung lebih banyak mengamati dan memperhitungkan terlebih dahulu.
Gaya belajar orang dewasa tipe penyeluruh, pemelajar yang ini sikapnya juga cenderung pasif. Motif belajarnya dikuasai untuk mempelajari semuanya secara mendasar. Itulah mengapa sikapnya, cenderung pasif karena terlalu sibuk memikirkan semuanya secara teoritis.
"Tunggu, kalau ini begini, harusnya belajar ini dulu biar paham dari awal."
Namun, jangan salah, sikap pemelajar penyeluruh akan berubah menjadi aktif. Kapan itu? Tepat saat gambaran besar secara teori apa yang sedang dipelajari telah dipahami. Biasanya, sikapnya akan mulai terbuka dengan berdiskusi. Kekurangannya, tipe ini biasanya terlalu skeptis sehingga kurang bisa memutuskan dengan cepat dan juga cenderung ragu-ragu.
Gaya belajar orang dewasa tipe selektif, pemelajar yang satu ini sikapnya hampir mirip dengan tipe penyeluruh. Bedanya, motif belajar digerakkan untuk mempelajari hal yang praktis. Memilah-milah pembelajaran bukan berdasarkan kehati-hatian, tetapi sisi praktis yang bisa diambil.
"Belajar itu harus langsung dipraktikkan."
Sikap selektif yang dimiliki bertujuan untuk memastikan pembelajaran yang dipelajari bisa bermanfaat bagi hidup sehari-hari. Oleh karena itu, biasanya tipe ini akan lebih banyak belajar dari melihat praktik dan langsung ikut mempraktikkan.
Bagaimana, nih? Dari keempat tipe diatas, kamu merasa termasuk yang mana? Tentu tidak ada gaya belajar yang paling baik atau yang paling buruk. Semuanya memiliki keunikannya masing-masing.
Winarti, Agus. Pendidikan Orang Dewasa (Konsep dan Aplikasi). 2018. Bandung: Alfabeta