Kamu pernah mendengar copywriting? Kedengarannya kok, asing, sulit, dan menakutkan.
Copywriting mirip pisau bagi seorang chef. Sama-sama alat eksekusi. Tetapi, pisau untuk peralatan dapur. Sedangkan, copywriting untuk marketing.
Mengapa copywriting penting untuk kegiatan marketing? Katakanlah, saat ini kamu memiliki produk atau jasa yang harus ditawarkan. Selain karena kualitasnya bagus, produknya bisa bermanfaat bagi banyak orang.
Masalahnya, tidak ada orang ngeh dengan produk atau jasa yang kamu tawarkan itu.
Lalu, bagaimana supaya menjadi pusat perhatian? Jawabannya, ya copywriting. Atau, produkmu ternyata hanya memberikanmu keuntungan 5%. Bagaimana cara untuk meningkatkan profitnya menjadi 10x lipat? Sekali lagi, kamu memerlukan copywriting!
Jadi, sebenarnya apa pengertian copywriting ini? Apa tujuan dari copywriting itu sendiri? Mari membedahnya agar kamu bisa mempelajari copywriting secara lebih detail.
Apa yang Dimaksud dengan Copywriting?
Pengertian copywriting jika dikutip dari American Writers and Artist Institude (AWAI) adalah proses menulis materi pemasaran secara persuasif supaya memotivasi orang melakukan tindakan untuk menghubungi bagian penjualan.
Mari ambil kata kuncinya saja. Copywriting itu proses menulis. Copywriting itu bersifat persuasif. Dan, copywriting itu dipakai agar orang mengambil tindakan tertentu.
Copywriting memerlukan analisa apa yang perlu ditulis dan teknik menulis yang tepat. Tulisan yang dibuat harus peruasif agar mempengaruhi orang yang membaca, melihat, atau mendengarkannya jika disampaikan melalui suara. Semuanya dilakukan agar target audiens mau mengambil suatu tindakan tertentu, contohnya membeli produk.
Kesimpulannya, copywriting adalah teknik menulis persuasif agar target audiens mau melakukan sesuatu. Oleh karena itu, sebelum menulis copywriting kamu juga perlu memiliki tujuan yang spesifik.
Mengenal 3 Tujuan Copywriting
Secara umum, copywriting bertujuan untuk menunjang kegiatan marketing. Namun, kamu juga harus tahu kalau copywriting setidaknya mempunyai tiga tujuan yang lebih spesifik.
1. Copywriting Branding.
Fokus utamanya untuk membentuk persepsi.
Coba tebak, apa yang kamu pikirkan saat membaca kalimat ini, "Air yang ada manis-manisnya".
Eh, mendadak kamu langsung teringat dengan suatu nama produk? Benar. Inilah contoh copywriting fokusnya untuk membangun persepsi audiens terhadap suatu brand.
Copywriting branding ini biasanya sering dipakai untuk membangun citra produk baru yang masih belum begitu dikenal publik. Dengan begitu, orang menjadi ngeh dan ingat tentang produk kita.
2. Copywriting Marketing.
Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan jumlah orang yang terpaparan sehingga meningkatnya peluang permintaan.
Jika produk yang kamu tawarkan hanya dikenal oleh 10 orang dan kamu ingin meningkatkannya menjadi 100 orang, maka kamu perlu copywriting marketing untuk meningkatkan tingkat paparan pasar.
3. Copywriting Selling.
Titik fokusnya adalah meningkatkan pembelian.
Jika, tujuan sebelumnya untuk membangun persepsi dan tingkat paparan, maka berikutnya adalah untuk mengubah orang yang sebelumnya hanya kenal menjadi calon pembeli. Dan, calon pembeli menjadi pelanggan.
Nah, kira-kira manfaat apa yang bisa terapkan dengan mengetahui 3 tujuan tersebut? Tepat, sekali!
Kamu bisa lebih mudah untuk menentukan teknik copywriting yang tepat dengan mengenali tujuannya. Kamu tinggal menyesuaikan aplikasi atau media yang ingin digunakan untuk promosi.
Aplikasi Copywriting dalam Dunia Marketing
Saat ini dunia marketing terbagi menjadi dua media, konvensional dan digital. Pendekatan keduanya pun berbeda. Namun, ada kabar baiknya. Copywriting bisa menyentuh keduanya.
Contoh, tujuanmu adalah menggiring opini publik dan membuat produkmu menjadi pusat perhatian.
1. Media konvensional.
Kamu mungkin bisa memasang billboard yang cukup besar di area yang padat lalu lintas. Copywriting yang memikat akan membuat banyak orang tertarik untuk melihat dan mengenal produkmu.
2. Melalui media digital.
Strategi ini cocok sekali, jika kamu masih memiliki budget minim. Membuat konten yang manfaatkan kecepatan informasi yang tersebar media sosial. Dengan begitu, produk yang ditawarkan akan lebih cepat dikenal oleh banyak orang.
Sekarang kamu pasti sudah paham apa yang dimaksud dengan copywriting. Nah, waktunya untuk mempraktikkannya agar produk atau jasa yang kamu tawarkan bisa memikat perhatian dan meningkatkan profit penjualan.
Baca Selanjutnya