Psikologi dewasa ini tampil sebagai suatu keilmuan yang kondang dan banyak menarik para peminat, terutama di kalangan muda.
Mempelajari perilaku manusia seolah memiliki daya magis. Sihir yang mencoba dibaca secara ilmiah. Atau, ramalan yang coba dirumuskan secara akademis. Dan, semuanya itu sudah lumrah melekat pada psikologi.
Psikologi mempunyai pendekatan untuk memahami perilaku manusia. Pada ulasan kali ini akan ada lima pendekatan yang akan dibahas secara ringkas, yakni pendekatan neurobiologi, pendekatan perilaku, pendekatan psikoanalitik, pendekatan kognitif, dan pendekatan fenomenologi.
Pendekatan Psikologi Neurobiologi
Otak masih menjadi salah satu hal yang paling misterius di alam semesta. Bagaimana, tidak? Otak memiliki miliyaran sel saraf, serta jumlah penghubung yang hampir tidak terbatas. Otak memberikan misteri yang cukup rumit bagi pengetahuan manusia.
Pendekatan neorobilogis dalam psikologi mencoba untuk berfokus pada proses neurobiologi. Mengenali perubahan dalam sistem saraf saat belajar hal baru. Yah, setidaknya dari berbagai penelitian yang sudah dilakukan sudah banyak sekali ditemukan hubungan antara otak, perilaku, dan pengalaman,
Dan, kabar baiknya, pendekatan ini jelas masih belum cukup untuk mempelajari manusia. Masih diperlukan berbagai pendekatan lainnya.
Pendekatan Psikologi Perilaku
Pendekatan ini mencoba mengamati perilaku manusia. Seperti, saat seseorang sedang tertawa, marah, naik sepeda, atau berlari, semuanya adalah perilaku yang bisa diamati.
Secara tidak langsung pendekatan ini berfokus pada proses yang terjadi di luar. Tidak mengamati proses yang terjadi di dalam tubuh manusia. Alhasil, pendekatan ini juga disebut dengan black box approach. Kendati begitu, pendekatan ini juga menekankan pengamatan dan data yang terukur.
Berbeda dari paradigma psikologi pada tempo sebelumnya. Psikologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari mental yang dapat diperoleh dengan melakukan observasi diri atau introspeksi diri.
Melalui introspeksi diri daa yang diperoleh hanya akan diukur oleh orang yang bersangkutan. Tidak oleh orang lain. Dengan begitu, datanya sendiri pada akhirnya akan menjadi kurang akurat karena cenderung bernilai subjektif.
Pendekatan perilaku ini kemudian berkembang dengan nama yang lebih dikenal sebagai Behaviorisme. Salah satu cabang keilmuannya adalah stimulus respon. Respon akan muncul karena adanya stimulus.
Pendekatan Psikologi Kognitif
Pendekatan ini berangkat dari kegelisahannya terhadap pendekatan stimulus respon. Pendekatan kognitif mencoba menjabarkan bahwa manusia tidak hanya menerima respon yang pasif, melainkan secara aktif mengolah apa yang diterima.
Mengacu pada proses terjadinya persepsi, ingatan, dan pengolahan informasi yang diterima. Sebab proses tersebut yang memungkinkan manusia untuk mendapatkan ilmu, memecahkan masalah, dan dapat merencanakan sesuatu.
Kenneth Graik, salah satu tokoh yang berpegang pada pendekatan ini mengemukakan, jika otak manusia mirip seperti komputer. Mampu menjiplak, menyamai kegiatan luar, menyimpulkan kegiatan yang baik, dan bahkan bereaksi sebelum suatu kejadian datang.
Pendekatan Psikologi Psikoanalitik
Pendekatan ini dikembangkan oleh Sigmund Freud di eropa. Dan, pada waktu yang hampir bersamaan behaviorisme sedang berkembang pesat di Amerika Serikat.
Konsep dasar dari pendekatan ini adalah berpusat pada studi kasus pasien. Bukan lagi bersifat eksperimental. Pada pendekatan ini perilaku manusia digerakkan oleh sesuatu yang tidak disadari (unconscious process), seperti halnya, pemikiran, ketakutan, senang, atau keinginan yang sama sekali tidak disadari.
Pendekatan Psikologi Fenomenologi
Pendekatan ini menitikberatkan pada pengalaman subjektif seseorang. Bagaimana seseorang memandang dan memahami berbagai hal yang dihadapinya.
Melalui pendekatan ini, para ahli fenomenologi percaya bahwa pengetahuan tentang manusia akan semakin diperoleh dengan mempelajari cara pandang manusia itu sendiri terhadap diri dan dunia. Alih-alih, hanya sekedar memperhatikan perilaku semata.
Pendekatan ini hampir mirip dengan pendekatan kognitif. Perbedaannya terletak pada jenis masalah dan metode yang dipakai.
Pendekatan kognitif mempelajari masalah yang berkaitan dengan cara setiap individu mengamati kejadian, mencatanya, mengkategorikannya, serta menyampaikannya melalui ingatan. Lalu, mengidentifikasi berbagai variabel yang berpengaruh pada pengamatan dan ingatan, dan mengembangkan teori cara kerja otak agar mengetahui perilaku yang akan dilakukan.
Sedangkan pendekatan fenomenologi lebih berfokus pada masalah pengertian mengenai kehidupan dan pengertian pengalaman seorang individu daripada mengembangkan teori. Contohnya kajian pada pendekatan ini, yakni konsep diri, perasaan harga diri, dan kesadaran diri seseorang.
Nah, itu dia lima pendekatan penting dalam psikologi. Kelima tentu saja tidak dapat berdiri sendiri. Semuanya, baik dari kajian masalah dan masing-masing metodenya dapat saling dikolaborasikan.
Referensi:
Atkinson, R. L., Richard C., Ernest R. H.