Menjadi Guru Memang Harus Persuasif Secara Totalitas

Menjadi Guru Memang Harus Persuasif Secara Totalitas. Menggerakkan murid untuk menyelami pelajaran dan hidupnya sendiri.
Please wait 0 seconds...
Scroll Down and click on Go to Link for destination
Congrats! Link is Generated
Menjadi Guru Memang Harus Persuasif Secara Totalitas

Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Siapa yang tidak tahu sebutan itu? Penghargaan yang tidak ada tandingannya lagi, sebab hanya profesi guru yang mendapatkannya. Menjadi guru berarti menjadi pahlawan yang semestinya bisa menggerakkan.

Namun, soal menggerakkan ini sepertinya mengundang banyak pertanyaan. Apa yang disebut guru menggerakkan? Menggerakkan dengan apa? Apa yang bisa digerakan dari murid? Apa juga gunanya menggerakkan? Guru kan mengajar, bukan seorang provokatif?

Nah, untuk mengetahuinya, mari menjabarkan semuanya di sini!

Apa itu Persuasif?

Menggerakkan bisa disebut juga sebagai persuasif. Biasanya kata ini sering digunakan dalam dunia periklanan. Namun, fungsinya sendirinya tidak jauh berbeda, antara persuasif ala copywriter dalam dunia periklanan dan guru.

Copywriter hanya mengolah iklan persuasif melalui tulisan yang digunakan untuk mempromosikan suatu produk. Sedangkan, persuasif bagi seorang guru adalah untuk menggerakkan para pemelajar di sekolah. 

Dari segi tujuannya, para copywriter merancang tulisan persuasif untuk mendapatkan suatu profit atau uang. Sementara, tujuan guru melakukan totalitas persuasifitas adalah untuk menggerakkan para pemelajar, baik untuk di dalam atau di luar kelas.

Dua Senjata Utama Seorang Guru

Mungkin totalitas persuasifitas tersebut bisa dibedakan menjadi dua pokok besar, yaitu bicara positif dan sikap positif.  

Seorang guru seharusnya sudah akrab dengan seni berbicara. Seperti saat sedang mengajar di kelas. Guru harus bisa menerangkan pelajaran dengan nyaman, tidak menekan, kreatif, dan mampu mendongrak hasrat murid sebagai audiens. 

Mampu membuat muridnya tergoda. Tidak hanya sekedar untuk memahami pelajaran tersebut, tetapi membuat para murid mau mendalaminya, bahkan mungkin melalukan yang lebih dari itu.

Guru juga perlu bicara secara positif persuasif di luar kelas. Mengapa? Sebab, guru sewajarnya juga didengar saat di luar kelas. Jika tidak, jelas ada batas antara keakraban seorang murid dan guru. 

Seperti hubungan yang terkukung di dalam bilik kelas saja. Terkesan untuk formalitas. Garing. Dan mungkin, tidak akan ada bedanya dengan belajar dari Youtube.

Sikap guru yang persuasif kurang lebih juga harus hadir di kelas atau di luar kelas. Setiap gerak-gerik guru harus inspiratif dan menggerakkan murid agar mau mencontohnya. Meskipun, tidak harus dalam hal atau bidang yang sama. Namun, yang penting adalah semangat yang akan terbangun.

Murid Lebih dari Sekedar Pemelajar

Murid juga adalah manusia. Dan, manusia jelas menyimpan banyak hal tersembunyi. Seorang guru tentu harus jeli. Salah satu hal besar yang bisa dijadikan contoh adalah hidup. 

Guru harus bisa menggerakkan murid untuk mau menyalami hidupnya sendiri. Semaksud dengan istilah familiar, be your self. Sebab, hidup si murid sendiri lebih dari sekedar mata pelajaran yang diajarkan di kelas.

Para murid yang mau menyalami hidup, tidak diragukan lagi akan mengeksplor habis-habisan kemampuannya.  Sebab, memang itu yang bisa dilakukan saat penasaran dengan dirinya sendiri. Mengenali peta kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Dan, pada akhirnya akan siap untuk menempuh jalannya sendiri.

Tentu peran guru juga bagian dari suport system. Sebab, menjadi persuasif bukan hanya menjadi spotlight yang bisanya cuma menyuruh, menyuruh, dan menyuruh dengan berkedok sok inspiratif. Melainkan, juga menjadi salah satu teman pendukung yang bisa dipercaya. 

Memang tugas yang berat. Dan, sudah sewajarnya tidak hanya dibebankan kepada seorang guru saja. Namun, juga kepada teman, orang di sekeliling, dan pastinya juga kepada para orang tua.

Dia Mungkin Calon Guru yang Akan Menyusul

Di masa depan, seseorang yang sekarang sedang menjadi murid, besok mungkin akan menjadi guru. Nah, kalau tidak di mulai dari sekarang oleh seorang guru, maka kapan? 

Setidaknya, dari seorang guru yang positif dan persuasif, murid akan mengenang cara belajar yang menyenangkan. Dan, tidak akan merasa keberatan untuk mengulanginya saat juga menjadi guru.

Juga pada murid yang nanti akan menjadi orang tua. Setidaknya, dengan peran postif dan persuasif dari gurunya di sekolah, calon orang tua yang saat ini masih seorang murid akan tahu kalau mereka akan menjadi bagian yang penting dari sebuah sistem. 

Apakah dengan begitu, menjadi guru itu harus menjaga image? Jelas! Dan, rasanya bukan berlaku hanya untuk para guru. Namun, juga diharuskan kepada profesional lainnya. Nah, jika pertanyaannya, apakah menjadi guru itu harus kaku? 

Jawabannya, belum tentu. Persuasif secara totalitas bukan berarti harus kaku dan galak, kok. Niatnya kan, untuk meningkatkan hasrat belajar, kalau terlalu kaku dan galak, siapa yang akan tergoda nanti?

Getting Info...

Posting Komentar

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.