Jarang dipelajari! Bahasa Tidur Ternyata Bisa Menentukan Kualitas Tidur

Please wait 0 seconds...
Scroll Down and click on Go to Link for destination
Congrats! Link is Generated

Tidur mungkin dilakukan oleh setiap orang, tetapi tidak semua mengetahui tentang bahasa tidur. Barangkali kamu juga masih belum tahu. 

Jadi, apa itu bahasa tidur? 

Bahasa tidur berkaitan dengan serangkaian gerakan tubuh yang terjadi sewaktu tidur. Pencetusnya adalah dr. Shelby Harris, psikolog klinis tidur asal New York, Amerika Serikat. 

Menurut dr. Shelby Harris (dalam Republika, 2023) seseorang yang mengetahui bahasa tidur dapat membantu mengidentifikasi kategori tidurnya sehingga upaya untuk meningkatkan kualitas tidur bisa dilakukan.

Nah, menarik, bukan? Kalau begitu, yuk cari bahasa tidurmu! Baca semua rangkum dari berbagai sumber berikut ini.

1. Word of Worry Sleepper (singkat saja, WoWS)

Bahasa tidur yang satu ini ditujukan pada kebiasaan seseorang yang berbicara atau mengaluarkan kata-kata saat tidur. Terutama berkaitan dengan masalah yang sedang dihadapi. Meskipun, WoWS sebenarnya punya banyak faktor lain seperti, stress, kecemasan, atau gangguan tidur. 

Selain itu, bahasa tidur yang satu ini juga memiliki kaitan dengan aktivitas otak. Yang terjadi adalah otak terlalu sibuk bekerja pada malam hari. Umumnya berisi pertanyaan, "Bagaimana" dan "Harus".

Bisa dibilang, tipe ini sulit menghentikan kinerja otakknya bahkan sewaktu tidur. Lalu, apa yang akan terjadi? Efek yang terjadi biasanya adalah bangun di tengah malam karena merasa kepikiran sesuatu. 

Nah, sedikit tips bagi si WoWS ini. Berusahalah agar ruangan tidur tetap tenang, gelap, sejuk, dan pastinya nyaman, ya. Jika perlu gunakan minyak pengarum ruangan. Konon, aroma lavender sudah terbukti merilekskan otak dan tubuh. 

2. The Gifted Sleeper (singkat saja, TGS)

Kamu pernah melihat orang yang gampang tidur? Asal ngatuk atau dapat senderan, tidur pun jadi. Itulah kriteria dari bahasa tidur, TGS. 

The Gifted Sleeper memang mudah sekali tertidur dalam situasi apa pun. Tipe ini biasanya juga dikenal paling suka tidur siang. 

Selain itu, ciri lain TGS adalah juga sering melakukan gerakan ketika tidur. Seperti, menggeliat, mengguling, bahkan ada yang berbicara. 

Meskipun, ada faktor stress, kelelahan, atau gejala medis, TGS cenderung tidak berbahaya. Namun, peringatan kecil adalah untuk orang yang tidur dengan tipe ini, yang mungki dapat merasa terganggu.

Nah, meskipun kamu bisa gampang tidur, tetap usahakan tidur ditempat yang sejuk, tenang, dan nyaman, ya. Sebab posisi tidur juga bisa mempengaruhi hal lain. Bergesernya posisi atau bentuk tulang, misalnya.

3. The Routine Perfectionist Sleeper (singkat saja, TRPS)

Hmm, kalau yang satu ini, cenderung kaku sama perihal tidur. Jika ada kabiasaan yang dilakukan di luar rutinitas, biasanya tipe ini akan khawatir tidak akan bisa tidur. Dan karena kecemasan itu, akhirnya TRPS ini malah terjaga semalaman.

Selain itu, the routine perfectionist sleeper sering mencari sisi ideal dan kesempurnaan untuk tidur. Seperti, waktu, durasi, dan lingkungan tidurnya.

Meskipun memperdulikan kualitas tidur yang nyaman itu penting, tetapi bukan berarti harus sempurna, kan? Terkadang ada loh, hal yang memang seharsnya tidak terlalu dipaksakan sempurna.

4. The Too Hot To Handler Sleeper (singkat saja, TTHTHS)

Bahasa tidur yang satu ini, sering terbangun karena berkeringat. Sulit tidur karena terlalu panas. Umumnya, gejalanya dirasakan wanita yang peri atau menopouse.

Coba deh ingat, pasti kamu pernah, sewaktu tidur tiba-tiba terbangun karena kepanasan. Lalu, mencoba melepas selimut. Pernah?

Dalam perspektif lain, terbangunnya the too hot to handler sleeper sebetulnya terjadi karena adanya suhu ruangan tidur yang tidak nyaman bagi tipe ini.

Sedikit tips bagi tipe ini, yaitu sebaiknya memilih lapisan kasur yang mampu menyarap keringat. Begitu juga dengan bahan seprei, baju, bahkan selimut.

5. The Light as a Feather Sleeper (singkat saja, TLaFS)

Jika yang satu ini, hampir bisa tidur sepanjang malam. Nyaris terlihat tidur polos tanpa beban, bahkan oleh gangguan eksternal sekalipun. Namun, ternyata TLaFS tidak pernah tidur terlalu dalam, loh!

Setelah bangun, the light as a feather sleeper tetap akan merasakan perasaan yang lelah seolah kurang tidur atau tidur tidak nyenyak.

Faktor penyebabnya, mungkin karena obat atau zat yang dikonsumsi sebelum tidur. Atau bisa juga karena ada gangguan tidur lainnya, seperti kaki gelisah atau menggertakkan gigi.

Tips bagi tipe ini, memastikan kamar dalam keadaan sejuk, gelap, tenang, dan kasur yang nyaman. Jika merasa terlalu sensitif dengan beberapa hal seperti, cahaya atau suara, sebaiknya segera atasi masalah tersebut, ya.

Itulah tadi, beberapa bahasa tidur yang jarang diketahui orang. Bagaimana, kamu sudah tahu kan, termasuk yang mana? Silahkan, cari referensi yang lebih banyak kalau mau lebih yakin, ya. Atau kamu juga bisa berkonsultasi dengan ahli. 


Referensi:

Republika. Susilawati, Desy. 2021. Lima Bahasa Tidur, Kenali Tipe Anda karena Bisa Bantu Tidur Nyenyak Malam Hari. Republika. [diakses pada, 24 Agustus 2023 https://ameera.republika.co.id/berita/rrvkw6425/lima-bahasa-tidur-kenali-tipe-anda-karena-bisa-bantu-tidur-nyenyak-malam-hari]

Jannah, Annisa Nur. 2023. Mengenal Bahasa Tidur Secara Psikologis. Validnews. [diakses pada, 24 Agustus 2023 https://validnews.id/kultura/mengenal-bahasa-tidur-secara-psikologis]

Getting Info...

Posting Komentar

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.