Psikologi pendidikan mungkin menjadi istilah baru bagi yang belum pernah mendengarnya. Sebab, biasanya psikologi identik dengan para psikolog dan psikiater. Namun, apakah psikologi pendidikan terlibat dalam ruang lingkup yang serupa?
Mari membahasnya dengan memisahkan dulu antara psikologi dan pendidikan.
Apa itu psikologi pendidikan?
Psikologi itu berasal dari bahasa Yunani. Asal katanya, psyche dan logos. Psyche artinya jiwa, ruh, pikiran, dan spirit. Sedangkan, logos adalah ilmu. Bisa didefinisikan, psikologi itu merupakan ilmu yang mempelajari jiwa, ruh, pikiran, dan spirit. Pada definisi lain, psikologi adalah bidang studi yang meliputi saintific method, behavior, dan mental process.
Sementara pendidikan, bisa diartikan sebagai usaha sadar, terencana, dan sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk pengertian yang lebih lengkap sudah termuat di UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas.
Psikologi pendidikan sendiri salah satu cabang keilmuan dari psikologi. Merupakan sebuah studi yang mempelajari tingkah laku belajar, pemikiran, dan lingkungan belajar dalam proses pembelajaran. Kajian dari sudut pandang psikologi telah memberikan dampak yang besar bagi perkembangan dunia pendidikan.
6 Manfaat Psikologi Pendidikan
Pertama, psikologi pendidikan akan sangat bermanfaat untuk pendidik. Membantu pendidik mengenali karakteristiknya dirinya sendiri dan peserta didik. Menjadi pemandu untuk menemukan dan menentukan prinsip yang sesuai saat mengajar.
Kedua, membantu memfasilitasi peserta didik untuk menjadi dirinya sendiri. Peserta didik tetaplah manusia yang memiliki karakternya sendiri, seperti minat, bakat, motivasi, kesiapan belajar, emosi, hingga gaya belajar seperti apa yang dimiliki. Pandangan psikologi telah membantu untuk memberikan pemahaman tentang hal tersebut.
Ketiga, akan membantu dalam menentukan dan mengembangkan strategi pembelajaran. Bagian ini akan maksimal apabila ada koordinasi yang baik antara pengenalan pendidik terhadap dirinya sendiri dan pengenalan pendidik terhadap karakteristik yang dimiliki peserta didik.
Keempat, membantu membangun iklim belajar. Iklim belajar dapat dibagi menjadi dua, yakni iklim ruang dan iklim fisik. Iklim ruang meliputi keadaan ruang belajar, mulai dari penataan bangku, warna cat kelas, hiasan yang dipakai, ukuran dan letak papan tulis, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kondisi tempat pembelajaran.
Sedangkan, iklim fisik adalah kondisi lahir dan batin dari para peserta didik. Keadaan emosi, tingkat motivasi, perilaku peserta dirik di kelas, dan berbagai hal lain yang lebih mengarah pada diri peserta didik.
Dan, kedua iklim tersebut harus dikembangkan oleh pendidik. Keduanya harus saling bersinergi. Tidak timpang satu dengan yang lainnya agar pembelajaran berjalan maksimal.
Kelima, membantu proses evaluasi. Sudut pandang psikologi bisa memberikan pertimbangan dalam proses check and recheck evaluasi. Semisal, telah ada masalah yang muncul, maka harus segera dilakukan analisis, salah satunya dari sudut pandang psikologi.
Keenam, psikologi pendidikan akan membantu meningkatkan prestasi peserta didik. Hal ini sebenarnya dampak yang muncul, setelah pengenalan, strategi pembelajaran, pengembangan iklim belajar, dan evaluasi pembelajaran yang mengacu pada aspek psikologi.
Nah, itu tadi pembahasan soal psikologi pendidikan dan manfaatnya bagi pendidikan. Ruang lingkupnya jauh berbeda dari para psikolog dan psikiater. Psikologi pendidikan hanya berfokus pada proses pendidikan.
Aspek psikologi, telah menjadi semacam alat bantu bagi pendidik untuk mengamati dan mempelajari kondisi lahir dan batin peserta didik dalam belajar. Tujuannya, tidak lain untuk mengembangkan proses pembelajaran yang lebih maksimal.